Teknologi Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat
diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga
keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi
dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis.
Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui pengembangan
peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem
informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data
dengan titik berat pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi
dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada saat ini peranannya telah berubah
menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
bersaingnya.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan
pengembangan perencanaan strategi informasi merupakan upaya peningkatan peranan
fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit kegiatan manajemen dan operasinal
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu
perusahaan, terutama sebelum mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya
perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang ingin dicapai mempunyai
gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua faktor, yaitu
computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang ingin
dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi
sebagai penunjangnya.
- Rumusan Masalah
- Apa pengertian dari keunggulan kompetitif dan sumber-sumber dari keungguan kompetitif itu ?
- Bagaimana kekuatan menentukan daya tarik itu?
- Apa dampak dari sistem informasi strategis bagi manager dan organisasi?
- Bagaimana cara menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis
- Tujuan Penulisan
- Mengetahui pengertian dari keunggulan kompetitif dan sumber-sumber dari keungguan kompetitif
- Mengetahui kekuatan menentukan daya tarik
- Mengetahui dampak dari sistem informasi strategis bagi manager dan organisasi
- Mengetahui cara menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Keunggulan kompetitif
Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah
menunjuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang
menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan berkaitann dengan
perusahaan ;ainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa
mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah
organisasi pesaingnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain,
dinyatakn bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat
persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas bahwa keunggulan kompetitif
adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya untuk
mendapatkan sesuatu.
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan
sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu
posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan
kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari
transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya (Setiawan, 2006).
Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan.
2.1.1 Sumber keunggulan kompetitif
Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan
value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya
yang ia keluarkan. Contoh, anda potong rambut di salon yang sangat mahal. Jika
hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk potong rambut di
sana rambut anda dipotong oleh pemotong rambut beberapa artis terkenal. Karena
ia tukang potong artis terkenal anda memperoleh value berupa potongan ranmbut
yang bagus dan juga rasa bangga anda jua sekelas dengan artis paling tidak pada
selera potong rambutnya.
Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah
keunikan. Artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy
oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung bakso yang cukup laris.
Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung anda. Ia
menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa
desain warung hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan warung anda. Anda
mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan munkin perpindahan
pelanggan bakso itu bisa makin besar jika pesaing anda iu menyajikan ‘value’
tambahan seperti kuah yang lebih gurih dan sebagainya.
Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung
bakso anda harus unik rasanya harus ‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing
anda suit untuk menirunya. Contoh kaldunya anda ‘kulakan’ langsung dari pabrik
abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-benar mampu
membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan lestari
dan bahkan berkembang pesat.
3.1 Kekuatan menentukan daya tarik
Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin
berkembang dengan adanya pesaing lama yang memperluas pasarnya dan
pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari pesaing lama, sehingga
masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar untuk berhadapan
dengan pesaing-pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan lima
kekuatan dalam menentukan daya tarik struktural segmen yaitu:
- Pendatang baru
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki
pasar karena dalam memasuki pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari
produk pesaing, juga dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah
supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan
pemerintah. Dalam industri hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar adalah
pesaing lama yang telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor
pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga
pendatang baru tidak dapat berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan
strategi fighting brand, yaitu menggunakan merk baru dari produk sejenis yang
harganya jauh lebih rendah, serta mengandalkan biaya iklan dan promosi yang
lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh pesaing dalam jangka waktu yang
terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings Group mengeluarkan deterjen
Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT Unilever.
- Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang
memiliki harga lebih murah namun tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan
yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling beradu untuk memenuhi
keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi tawar menawar pembeli akan
meningkat apabila:
- Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen
- Produk tidak berbeda
- Tingkat pendapatan konsumen rendah
- Pembeli memproduksi sendiri
- Pembeli tidak tahu harga
- Adanya substitusi produk
Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group
cenderung lebih rendah dari PT Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron
yang harganya lebih murah dibandingkan dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih
murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk yang sesuai dengan kualitas
dan harga untuk pasar yang ingin dituju.
- Pemasok
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap
proses produksi sebuah industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak
banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi
pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain
itu bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya
berpindah pemasok yang tinggi, dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu
untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan
keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang
memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai
salah satu perusahaan yang memproduksi produk deterjen di Indonesia memiliki
pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen mereka sehingga mereka
tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan perusahaan
Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi deterjen
mereka.
- Substitusi
Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi
produk lain karena selain mampu menjadi produk alternatif dari sebuah produk
yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan.
Biasanya produk substitusi memiliki harga yang murah dan menggunakan teknologi
yang baru, sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan harga produk
substitusi yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut, jika kemajuan
teknologo atau persaingan meningkat di industri substitusi, maka harga dan laba
dalm segmen akan menurun. Dari hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa
produk substitusi dari PT Wings adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya
ditujukan untuk mencuci pakaian secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci)
tapi tetap digunakan untuk mencuci dengan menggunakan mesin cuci.
- Pesaing
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi
tingkat persaingan, karena pesaing saling bersaing untuk menjadi market leader
di pasar dan untuk memiliki market share yang besar. Persaingan ini sangat
jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings berusaha “menempel” ketat
Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso, Nuvo vs
Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya. Selain itu
tingkat persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri yang
lambat, tingginya biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara
personal antara pesaing dengan pesaing lainnya.
4.1 Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan
organisasi
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap
sistem yang ada dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing
organisasi dalam hal adalah tujuan.Sistem Informasi dapat mempengaruhi
aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat membantu
perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem
informasi yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari
perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi strategis dapat berupa sistem
informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang menggunakan
teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif,
mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan
dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi seperti
otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan sistem
manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik
untuk perusahaan kecil maupun besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis-
jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan strategis bagi
organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan
peran yang teramat sedikit di bidang produksi, distribusi dan penjualan produk
maupun jasa. Peningkatan produktivitas terhadap proses informasi menjadikannya
sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung
teknologi informasi yang dapat dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang :
- Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi.
- Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional perusahaan.
- Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan (decision maker).
5.1 Menggunakan Tegnologi Informasi sebagai Keunggulan
Stategis
5.1.1 Penggunaan strategis TI
Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan
menggunakan tegnologi informasi. Contohnya, perusahaan dapat memilih
untukmenggunakan sistem informasi secara strategis, atau perusahaan dapat
merasa puas dengan menggunakan TI untuk mendukung operasi rutin yang efisien.
Akan tetapi, jika perusahaan menekankan penggunaan strategi bisnis dari
tegnologi informasi, manajemen perusahaan tersebut akan memandang TI sebagai
faktor pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen kemudian akan membentuk
berbagai strategi bisnis yang akan memberi perusahaan keunggulan besar dalam
pasar tempat perusahaan bersaing.
5.1.2 Membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan
Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka
untuk menjadi bisnis yang berfokus pada pelanggan terletak pada kemampuan
mereka untuk mempertahankan pelanggan agar tetap loyal, mengantisipasi
kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran pelanggan, dan menyediakan
layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan
ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi determinan utama dalam
presepsi pelanggan atas nilai. Dari sudut pandang pelanggan,
perusahaan-perusahaan yang secara konsisten menwarkan nilai terbaik mampu
menelusuri preferensi setiap pelanggannya, mengikuti tren pasar, pasokan
produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan memberi layanan
pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan.
Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis
bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk menawarkan layanan dan produk yang
cepat, responsif, serta berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan preferensi
setiap pelanggan.
Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi
titik pusat manajemen hubungan pelanggan (Customer Relation Management-CRM)
dan aplikasi e-Business lainnya. Situs Web sistem CRM dan interenet,
intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-saluran baru untuk komunikasi yang
interaktif dalam suatu perusahaan, dengan para pelanggan, dengan para pemasok,
mitra bisnis, serta pihak lainnya di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan
interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke sebagian besar fungsi bisnis
dan mendororng kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal
pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, layanan, dan dukungan teknis.
Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk
mengajukan pertanyaan, menyampaikan keluhan, mengevaluasi produk, meminta
dukungan dan membuat serta melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan
Internet dan intranet perusahaan, para ahli dalam berbagai fungsi bisnis di
semua perusahaan dapat memberi kontribusi berupa respons yang efektif. Hal ini
mendorong penciptaan diskusi kelompok lintas fungsi dan ttim pemecah masalah
yang dibentuk demi keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan untuk
pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis
dapat digunakan untuk mendaftar mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat
memastikan kiriman tepat waktu atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas
untuk memenuhi komitmen perusahaan pada para pelanggannya.
5.1.3 Perekayasaan ulang proses bisnis
Salah satu dari implementasi paling penting dari
strategi kompetitif adalah perekayasaan proses bisnis (Business Process
Reenginering-BPR), sering kali disebut saja perekayasaan ulang. Perekayasaan
ulang adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang radikal
atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya,
kualitas, kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR menggabungkan strategi untuk
mempromosikan inovasi bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat
serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar.
Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis
untuk secara dramatis meningkatkan efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas
yang mudah. Contohnya, banyak perusahaan yang menggunakan software Enterprise
Resource Planning (ERP) fungsional untuk merekayasa ulang, mengotomatisasi, dan
mengitegrasikan proses manufaktur, distribusi, keuangan, dan sumberdaya
manusia. Sementara banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang
mengesankan dengan proyek perekayasaan melalui ERP, banyak yang mengalami
kegagalan yang dramatis atau telah gagal mencapai perbaikan yang mereka kejar.
Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain
organisasi adalah pelaku perekayasaan ulang yang penting, bersama dengan
penggunaan tegnologi informasi. Contohnya salah satu pendekatan yang umum
adalah penggunaan tim proses mandiri lintas fungsi atau multidisiplin. Para
karyawan dari berbagai departemen dan keahlian termasuk para teknisi, bagian
pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan manufaktur dapat bekerja sebagai tim
untuk proses pengembangan produk.
5.1.4 Peran tegnologi informasi
Tegnologi informasi memainkan peranan penting dalam
perekayasaa uang sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan
pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer secara mendasar meningkatkan
efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama
antar orang-orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya.
Contohnya, proses manajemen pesanan yang digambarkan dalam gambar
5.1.5 Menjadi perusahaan yang lincah
Kelincahan (Agility) dalam kinerja bisnis
adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar global yang berubah
cepat dan terus terfragmen unutk produk dan jasa berkualitas tinggi, berkinerja
baik, dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang lincah dapat membuat
laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek, dan
dapat memproduksi pesanan secara individual dan dengan jumlah yang besar.
Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization)
dengan menawarkan produk individual sambil mempertahankan produksi dalam volume
yang tinggi. Perusahaan yang lincah sangat bergantung pada tegnologi Internet
untuk memadukan dan mengelola proses bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan
informasi untuk melayani banyak pelanggan sebagai individual.
Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan
untu menjadi perusahaan yang lincah. Antara lain :
- Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap masalah individual mereka.
Jadi, harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya
produksinya.
- Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain bahkan dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan prosuk dengan cepat dan hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang memlikinya.
- Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian. Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda.
Akhirnya perusahaan yang lincah dapat meningkatkan
dampak sumberdaya manusia dan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara
semangat wira usaha, perusahaan yang lincah dapat memberikan insentif yang
tinggi bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi pegawai.
Cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam
bisnis. Kerangka kerja ini menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh
pelanggan, mitra bisnis dan tegnologi informasi dalam mengembangkan dan
mempertahankan kelincahan strategis perusahaan. Perhatikan bagaimana tegnologi
informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan
pelanggan dalam komunitas virtual yang membantu perusahaan untuk bermitra dengan
pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan pihak lainnya melalui portal kerja
sama dan sistem rantai pasokan berbasis Web lainnya yang secara signifikan
memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang inovatif.
5.1.6 Membuat perusahaan virtual
Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini,
pembentukan perusahaan virtual dapat menjadi salah satu penggunaan strategis
terpenting dari tegnologi informasi. Perushaan virtual (juga disebut korporasi
virtual atau organisasi virtual) adalah organisasi yang menggunakan teknologi
informasi untuk menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide.
Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi dan
kelompok kerja virtual dengan mitra bisnis yang saling berhubungan melalui
Internet, intranet dan ekstranet. Perhatika bahwa perusahaan ini telah
diorganisir secara internal menjadi kelompok-kelompok lintas fungsi dan proses
yang dihubungkan dengan intranet. Perusahaan tersebut juga mengembangkan
aliansi dan hubungan ekstranet yang membentuk sistem informasi antar perusahaan
dengan pemasok, pelanggan, subkontraktor dan pesaing. Jadi, perusahaan virtual
menciptakan aliansi dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat
beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang berubah dengan cepat.
5.1.7 Membangun perusahaan yang dapat menghasilkan
pengetahuan
Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif
yang bertahan lama hanya dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi
perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan organisasi yang belajar. Hal ini
berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkan
secara luas keseluruh perusahaan dan dengan cepat membangun pengetahuan baru
kedalam produk dan jasa mereka.
Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan
menggunakan dua jenis pengetahuan. Antara lain :
- Pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan dalam komputer.
- Perusahaan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu”, yang ada didalam diri para pekerja.
Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan
berbagai tehnik, tegnologi, sistem, dan penghargaan untuk membuat para karyawan
berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk membuat akumulasi pengetahuan yang
lebih baik di tempat kerja dan perusahaan. Dengan cara ini, para karyawan
perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika mereka melakukan pekerjaan mereka.
Sistem manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan
telah menjadi salah satu penggunaan strategis utama atas tegnologi informasi.
Dalam ekonomi dan bisnis yang penuh ketidakpastian satu-satunya sumber pasti
keunggulan kompetitif yang bisa bertahan lama adalah pengetahuan. Perusahaan
dapat mencaai keunggulan kompetitif yang dapat bertahan lama apabila menjadi
perusahaan yang menghasilkan pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua jenis
pendekatan pengetahuan. Perama pengetahuan eksplisit berupa data, dokumen yang
bisa disimpan di dalam komputer. dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana cara
melakukan sesuatu yagn ada di dalam diri pekerja.
Dengan Knowledge Management System –KMS
perusahaan mengelola pembelajaran organisasional , pengetahuan yang penting dan
cara melakukan bisnis di mana pun dan kapanpun dibutuhkan organisasi. Meliputi
proses, prosedur, hak paternm formula oraktik2 terbaik, prediksi dan perbaikan
yang disebarkan melalu TI seperti internet dan intranet untuk respon yang lebih
cepat.
Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi
pembelajaran dan penciptaan pengetahuan organisasi. Mereka didesain untuk
menyediakan respons cepat ke para pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku
para karyawan serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan
dengan berlanjutnya proses pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar
pengetahuannya, perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan tersebut
berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis,
produk dan jasa. Hal ini membantu produk serta layanan pelanggan yang
berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam pasar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan
sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu
posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya.
Sumber keunggulan kompetitif :
- Seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan.
- Keunikan, artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda.
Kekuatan menentukan daya tarik :
- Pendatang baru
- Pembeli
- Pemasok
- Substitusi
- Pesaing
Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan
organisasi. Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat
meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi
kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan sistem manajemen
database berpengaruh pada kualitas organisasi.
Menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan
strategis, dengan cara perusahaan melakukan perekayasaan ulang proses,
mengetahui peran dan tegnologi informasi, menjadi perusahaan yang lincah,
membuat perusahaan virtual dan membangun perusahaan yan menghasilkan
pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar